
Teknologi keamanan masa kini bisa menjadi garis pertahanan paling krusial bagi sebuah perusahaan. Tanpa sistem yang memadai, risiko kebocoran data, serangan siber, dan intrusi fisik bisa mendatangkan kerugian besar — baik dari segi finansial maupun reputasi. Banyak perusahaan di Indonesia belum menyadari betapa rapuhnya pertahanan mereka di era digital ini, padahal ancaman nyata terus berkembang.
Perusahaan seolah hidup di pusaran ketidakpastian. Saat ini, sebagian besar organisasi di Indonesia masih belum siap menghadapi serangan digital. Menurut laporan Cisco, hanya 11% perusahaan di Indonesia yang dinilai matang dalam kesiapan siber, artinya 89 persen belum siap menghadapi ancaman serius. Bisnis Teknologi+1
Selain itu, menurut Kaspersky, sepanjang 2024, insiden terkait jaringan menjadi musuh terbesar bagi perusahaan: 88 persen bisnis melaporkan upaya peretasan ke dalam jaringan mereka, dan lebih dari 60 persen mengalami eksekusi kode berbahaya. Antara News
Sementara itu, serangan ransomware semakin agresif. Data dari Veeam Indonesia menunjukkan bahwa pelaku siber kini tidak hanya menyerang sistem utama perusahaan, tetapi bahkan menargetkan backup mereka. Bisnis Teknologi
Tidak kalah mengkhawatirkan, jumlah serangan spyware di paruh pertama 2025 juga melonjak: Kaspersky melaporkan lebih dari 85 ribu serangan spyware yang menyasar organisasi di Indonesia dalam enam bulan pertama tahun ini. Media Indonesia
Salah satu kasus yang mencuat baru-baru ini adalah isu kebocoran data JNE, di mana dikabarkan lebih dari 81 juta catatan pelanggan bocor dan dijual di dark web. Data yang diklaim termasuk nama, alamat, NIK kurir, hingga foto pengiriman. Informasi ini tersebar dalam forum gelap, memicu kegelisahan terkait perlindungan data pelanggan perusahaan logistik besar di tanah air. Reddit+1
Kasus seperti ini menunjukkan bahwa risiko tidak hanya datang dari serangan skala besar seperti ransomware, tetapi juga dari kelemahan dalam manajemen data sehari-hari — dan dampaknya bisa sangat nyata bagi kepercayaan publik dan operasional bisnis.
Masalah: Banyak perusahaan memiliki backup, tetapi tidak cukup dikelola atau diuji. Ketika serangan ransomware datang, cadangan tidak berguna karena rusak atau ketinggalan versi. Seperti diungkap Veeam, peretas kini juga menargetkan backup. Bisnis Teknologi
Data & Statistik: Menurut laporan Veeam, peningkatan serangan backup sangat signifikan, menunjukkan bahwa cadangan tradisional sudah tidak cukup. Bisnis Teknologi
Dampak jika Diabaikan: Tanpa cadangan yang aman dan bisa di-restore cepat, data penting bisa hilang atau dienkripsi — operasional terganggu, dan tebusan bisa menjadi pilihan pahit.
Tips Preventif: Perusahaan sebaiknya menerapkan strategi backup 3-2-1 (tiga salinan data, di dua media berbeda, satu berada di lokasi eksternal), rutin menguji pemulihan data, serta mengenkripsi cadangan agar tidak rentan saat diserang.
Masalah: Sistem lama mungkin hanya mengandalkan password sederhana, yang rentan terhadap pencurian kredensial.
Data & Statistik: Dalam laporan Cisco, salah satu pilar kesiapan adalah identity intelligence — seperti penggunaan multifactor authentication dan sistem Zero Trust. Bisnis Teknologi
Dampak jika Diabaikan: Tanpa autentikasi kuat, akses tidak sah bisa masuk lewat celah kecil, data sensitif bocor, dan identitas perusahaan bisa disalahgunakan.
Tips Preventif: Terapkan MFA (multiple factor authentication), batasi hak akses sesuai peran, dan gunakan model Zero Trust di mana semua perangkat dan pengguna dianggap “tidak tepercaya” hingga diverifikasi.
Masalah: Banyak perusahaan tidak memiliki tim yang secara aktif mengawasi aktivitas mencurigakan di jaringan mereka.
Data & Statistik: Menurut riset akademis dan laporan keamanan, perusahaan tanpa SOC lebih rentan terhadap serangan lanjutan karena deteksi terlambat. Sebuah studi institusi IT menyebutkan perlunya SOC sebagai benteng pertahanan utama. Digilib ITB
Dampak jika Diabaikan: Serangan bisa berjalan lama (advanced persistent threats), mencuri data perlahan, dan merusak integritas sistem tanpa terdeteksi.
Tips Preventif: Bangun SOC internal atau outsourcing dengan pakar, siapkan sistem SIEM (Security Information and Event Management), dan miliki prosedur insiden yang matang agar bisa merespons cepat saat ada pelanggaran.
Masalah: Adopsi kecerdasan buatan (AI) membawa risiko baru: model AI sendiri bisa menjadi titik lemah bila tidak dikelola dengan aman.
Data & Statistik: Laporan IBM menyatakan bahwa 13% kebocoran data perusahaan melibatkan model AI mereka sendiri, dan “AI bayangan” (shadow AI) menjadi penyebab kerugian ekstra. Antara News
Dampak jika Diabaikan: Jika kontrol akses AI lemah, data sensitif bisa terekspos, dan AI yang tidak resmi dipakai bisa membuka pintu bagi eksploitasi.
Tips Preventif: Terapkan kontrol identitas yang ketat untuk penggunaan AI, enkripsi data yang digunakan dalam model, lakukan audit rutin model AI, dan batasi penggunaan AI tidak resmi lewat kebijakan internal.
Masalah: Jaringan perusahaan rentan terhadap penyusupan dan transfer data yang tidak aman.
Data & Statistik: Laporan Kaspersky menunjukkan bahwa jenis insiden paling umum adalah terkait jaringan, dengan 88% perusahaan menghadapi upaya penyusupan. Antara News
Dampak jika Diabaikan: Penyerang bisa mendapatkan akses ke sistem inti, mencuri data, menyuntikkan malware, atau melakukan serangan lateral ke bagian lain dari infrastruktur.
Tips Preventif: Gunakan segmented network (jaringan terpisah), enkripsi data saat transit (TLS/SSL), terapkan VPN untuk akses jarak jauh, dan rutin melakukan penetration test.
Meskipun kebutuhan untuk teknologi keamanan modern sangat jelas, banyak perusahaan kesulitan mengimplementasikannya. Tantangannya antara lain: keterbatasan anggaran, kurangnya tenaga ahli, dan kurangnya kesadaran manajerial.
Sebagai contoh, riset Cisco menunjukkan sebagian besar organisasi belum memiliki pendekatan keamanan terintegrasi karena solusi yang terfragmentasi. Bisnis Teknologi Selain itu, dalam wawancara dengan Veeam Indonesia, disebutkan bahwa banyak backup yang hanya formalitas — tidak diuji dan tidak siap dipulihkan, sehingga nilainya minimal saat bencana nyata terjadi. Bisnis Teknologi
Untuk mengatasi ini, perusahaan dapat mempertimbangkan kolaborasi dengan jasa keamanan profesional. Gunakan jasa security (cybersecurity) yang menawarkan audit, pengujian penetrasi, layanan SOC, serta pelatihan kepada staf. Selain itu, bekerja sama dengan penyedia teknologi keamanan (vendor) bisa membantu menerapkan teknologi canggih tanpa harus membangun semuanya sendiri.
Menunda peningkatan sistem keamanan sama dengan mempertaruhkan keselamatan data, operasional, dan reputasi perusahaan. Dalam lanskap yang terus berubah, teknologi keamanan masa kini bukan lagi sekadar optional — melainkan sebuah keharusan strategis.
Jika perusahaan Anda belum memiliki pertahanan siber dan fisik yang memadai, sekarang adalah saatnya bertindak. Pertimbangkan untuk menggunakan jasa keamanan profesional seperti City Guard, yang tidak hanya menawarkan sistem keamanan fisik tetapi juga bisa membantu integrasi teknologi modern demi melindungi aset penting perusahaan Anda.
Your email address will not be published. Required fields are marked (*)