Emergency Response Plan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Emergency Response Plan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Emergency Response Plan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Keadaan darurat adalah momen kritis yang memerlukan respons cepat dan terkoordinasi untuk melindungi keselamatan manusia, harta benda, serta lingkungan. Dalam konteks ini, Emergency Response Plan (ERP) dan Emergency Response Team (ERT) adalah dua komponen utama yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi.

Emergency Response Plan (ERP) 

 

panduan yang merinci tindakan yang harus diambil ketika terjadi situasi darurat atau insiden. Situasi darurat ini adalah kondisi penyimpangan dari keadaan normal yang berpotensi membahayakan keselamatan manusia, harta benda, atau lingkungan. ERP bertujuan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk mengurangi atau mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dalam ERP, terdapat tujuan kunci yang harus dicapai:

 

1. Kemanusiaan
Melindungi nyawa dan keselamatan manusia adalah prioritas utama :
a. Mencegah dan Mengurangi Korban
b. Rescue dan Tindakan P3K bagi Korban Memberikan pertolongan pertama dan tindakan medis yang diperlukan kepada korban.

2. Loss Prevention (Pencegahan Kerugian)
Mengurangi kerugian terhadap aset perusahaan dan lingkungan :
a. Menekan Jumlah Kerusakan Aset Perusahaan dan Lingkungan: Mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kerusakan aset perusahaan dan lingkungan.
b. Menentukan peralatan yang diperlukan dalam  menanggulangi bencana dan modifikasi teknis  apabila perlu
Modifikasi Teknis Apabila Perlu Melakukan perubahan teknis jika diperlukan untuk meningkatkan kemampuan tanggap darurat.

Faktor Penentu Tingkat Keberhasilan 

a. Perencanaan Penanggulangan Keadaan Darurat (Emergency  Response Plan)
b. Paham SOP keadaan daraurat
c. kemampuan dalam menggunakan  peralatan emergency
d. Peralatan dan perlengkapan kodisi darurat selalu siap untuk digunakan
e. Latihan-latihan dan penyempurnaan prosedur secara berkala.

Emergency Response Team (ERT)

tim yang terlatih dan terorganisir dengan baik untuk mengatasi situasi darurat. ERT memiliki peran penting dalam pelaksanaan ERP dan menjalankan tugas-tugas yang krusial dalam penanggulangan keadaan darurat.
a. agar setiap orang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam  kondisi keadaan darurat.-
b Sinergi antara manajemen dan pekerja agar  penanggulangan lebih efektif, efisien dan lebih singkat
c. Terdapat hirarki (chain of command) yang jelas dalam  struktur organisasi Keadaan Darurat
d. Untuk menunjukkan bahwa penanggulangan keadaan  darurat merupakan tanggung jawab bersama

Baca Juga : Strategi Keamanan Hotel yang Efektif Dalam Menjaga Tamu dan Properti Tetap Aman

Berikut adalah beberapa fungsi ERT:

 

Chief Warden

Bertanggung jawab atas koordinasi dan pengendalian keadaan darurat, serta mengkoordinasikan evakuasi penghuni atau pemakai gedung.

Deputy Chief Warden

Membantu Chief Warden dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan bisa mewakili Chief Warden jika ia berhalangan hadir. Selain itu, mereka bertanggung jawab atas pengadaan pelatihan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.

Koordinator Lapangan

Memastikan setiap regu ERT bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan juga menyimpan dan memelihara rekaman dokumen yang penting.

Team Komunikasi

Bertugas memberitahu penghuni atau pengguna bangunan bahwa situasi darurat telah terjadi dan agar tidak panik. Mereka juga melakukan komunikasi dengan instansi eksternal seperti Dinas Damkar, Kepolisian, Rumah Sakit, dan gedung terdekat.

Team Evakuasi

Menginstruksikan semua penghuni atau pengguna untuk keluar dari bangunan, memimpin pelaksanaan evakuasi melalui tangga darurat, dan mengumpulkan mereka di titik kumpul yang ditentukan.

Team P3K

Melakukan pemeriksaan kelengkapan fasilitas Pertolongan Pertama, memberikan pertolongan pertama kepada korban yang sakit atau cedera, serta mengatur pengiriman orang sakit dan/atau cedera ke Rumah Sakit terdekat.

Team Fire Fighting

Bertugas memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan hydrant, serta memfasilitasi petugas pemadam kebakaran.

Team Pengamanan

Membantu memadamkan api sejak dini, mendukung regu evakuasi dalam melaksanakan evakuasi penghuni atau pengguna gedung, serta melakukan penyelamatan khusus kepada orang cacat, wanita hamil, lanjut usia, atau orang sakit.

Control Room

Melakukan monitoring terhadap alarm yang aktif dan memberitahukan Chief Warden. Selain itu, mereka menyampaikan informasi kepada penghuni jika lokasi pagging ada di Control Room.

Team Operasi Teknik

Bertugas melaksanakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengujian peralatan bangunan gedung seperti sound system, alarm, detector, CCTV, lift, kelistrikan, genset, AC, ventilasi, pompa-pompa, dan peralatan kebakaran lainnya.

Melalui koordinasi ERT yang efektif, tanggap darurat dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif. Terdapat hirarki (chain of command) yang jelas dalam struktur organisasi Keadaan Darurat, yang menunjukkan bahwa penanggulangan keadaan darurat adalah tanggung jawab bersama.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, ERT harus selalu bertindak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka, memperhatikan tanda bahaya, dan patuh kepada perintah pemandu penyelamatan (Fire Warden) yang ditunjuk. Hal ini penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua individu yang terlibat dalam situasi darurat.

Warna Keadaan Darurat

Jadwal ERT Perlantai

Contoh Jadwal ERT Perlantai

Kontak Darurat

Contoh Kontak Darurat

Emergency Layout

Contoh Emergency Layout

Peralatan Keadaan Darurat

 

Dalam menghadapi situasi darurat, peralatan yang tepat adalah kunci untuk keselamatan dan suksesnya penanggulangan. Berikut adalah beberapa contoh peralatan keadaan darurat beserta penjelasan dan fungsinya:

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Hydrant: Digunakan untuk memadamkan kebakaran dengan segera. APAR adalah alat portabel yang mudah digunakan untuk memadamkan api pada tahap awal.

Peralatan Medis dan Pertolongan Pertama (P3K) : Termasuk peralatan untuk merawat korban yang sakit atau cedera. Ini mencakup perban, plester, obat-obatan, serta peralatan medis lainnya.

Sistem Alarm Kebakaran dan Detector Asap: Mendeteksi kebakaran dan memberi peringatan dini kepada ERT dan penghuni/pengguna gedung.

Alat Komunikasi Darurat: Termasuk radio, telepon darurat, dan sistem peringatan dini untuk berkomunikasi dengan instansi eksternal.

Peralatan Evakuasi dan Penyelamatan: Termasuk tangga darurat, alat pengaman, dan pelampung untuk memfasilitasi evakuasi yang aman.

Baca Juga : Cara Menggunakan APAR Serta Jenis-Jenisnya

Perangkat Komunikasi dengan Pihak Eksternal: Memungkinkan ERT untuk berkomunikasi dengan lembaga-lembaga eksternal seperti Dinas Damkar, Kepolisian, Rumah Sakit, dan gedung terdekat.

Keseluruhan, kombinasi yang baik antara ERP yang matang, ERT yang terlatih, dan peralatan yang tepat adalah kunci untuk merespons situasi darurat dengan sukses. Melalui pemahaman dan persiapan yang baik, organisasi dapat menjaga keselamatan dan mengurangi dampak negatif yang mungkin terjadi dalam keadaan darurat.



Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked (*)