
Bayangkan sebuah perusahaan besar yang tampak mapan dan mutakhir dari luar — gedungnya megah, infrastrukturnya modern, dan sistem digitalnya canggih. Namun, di balik semua kemewahan itu, ada ancaman tersembunyi yang bisa melumpuhkan operasional dalam hitungan jam. Karena itulah tren keamanan modern bukan lagi sekadar pilihan – melainkan keharusan.
Table of Contents
ToggleSelama bertahun-tahun, banyak perusahaan besar masih mengandalkan jasa keamanan tradisional seperti patroli fisik dan kamera CCTV statis. Namun, perkembangan teknologi dan meningkatnya kompleksitas serangan membuat metode ini saja tidak cukup. Jika dibiarkan, celah-celah lama akan tereksploitasi — dan risiko nyata muncul dalam bentuk peretasan, kebocoran data, atau bahkan tuntutan ransomware.
Berdasarkan laporan, hanya sekitar 11% perusahaan di Indonesia yang benar-benar siap menghadapi ancaman siber dengan sistem keamanan modern. detikinet Ini menunjukkan bahwa sebagian besar organisasi berada dalam posisi rentan — dan bisa jadi menjadi target besar berikutnya. Bila masalah ini diabaikan, perusahaan bisa mengalami kerugian finansial besar, reputasi hancur, bahkan gangguan operasional yang lama.
Untuk mencegah skenario terburuk, penting bagi perusahaan untuk memperkuat sistem dari dua sisi: keamanan fisik (misalnya melalui integrasi sistem patroli pintar) dan keamanan digital (seperti autentikasi multifaktor dan solusi zero-trust).
Salah satu contoh paling mencolok dari risiko keamanan modern adalah serangan ransomware pada Pusat Data Nasional (PDN) Indonesia. Pada Juni 2024, fasilitas data milik pemerintah menjadi sasaran varian LockBit 3.0 yang dikenal sangat agresif. iTnews Asia+2Reuters+2 Akibatnya, lebih dari 200 basis data milik instansi pusat dan daerah terpengaruh. iTnews Asia
Tidak hanya itu, laporan menyebut bahwa banyak data tidak memiliki backup yang memadai. Reuters Presiden pun akhirnya memerintahkan audit terhadap pusat data tersebut setelah terungkap bahwa 98% dari data yang terkena serangan belum dicadangkan secara rutin. Reuters Serangan semacam ini memiliki dampak nyata: layanan publik terganggu, kerugian keuangan bisa sangat besar, dan kepercayaan publik melemah.
Apa yang bisa dipelajari dari kasus ini? Pertama, bahwa keamanan digital adalah bagian krusial dari “keamanan modern” yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Kedua, bahwa backup berkala dan segmentasi jaringan sangat penting sebagai pertahanan terakhir agar serangan tidak merusak seluruh sistem.
Tip aplikatif: Perusahaan perlu melakukan audit keamanan secara rutin, menerapkan segmentasi jaringan, dan menetapkan kebijakan backup data — terutama untuk sistem yang sangat sensitif.
Berdasarkan Laporan Industri Keamanan dan Identitas 2024 dari HID, lebih dari 83% organisasi global sudah menggunakan otentikasi multifaktor (MFA) sebagai lapisan awal keamanan. kontan.co.id Selain itu, meski proses adopsi Zero Trust masih berjalan perlahan, konsep “tidak percaya secara default” semakin populer di perusahaan besar.
Penerapan MFA dan Zero Trust bisa secara signifikan mengurangi risiko akses tidak sah, terutama ketika kredensial karyawan dicuri atau disalahgunakan. Bila diabaikan, penyerang bisa mengeksploitasi satu titik kelemahan dan membuka pintu ke infrastruktur inti perusahaan.
Saran praktis: Mulailah dengan menerapkan MFA di semua titik kritis, lalu bangun strategi Zero Trust secara bertahap — misalnya dengan segmentasi akses, micro-perimeter, dan pemantauan aktivitas secara real-time.
Laporan yang sama menunjukkan bahwa penggunaan identitas digital melalui biometrik (sidik jari, pengenalan wajah) semakin meluas di organisasi. kontan.co.id Tren ini sangat relevan bagi perusahaan besar — terutama yang memiliki banyak karyawan, lokasi fisik luas, atau sistem hybrid.
Manfaatnya jelas: akses lebih aman, visibilitas yang lebih baik terhadap aktivitas pengguna, dan pengurangan risiko penyalahgunaan kredensial. Sebaliknya, jika identitas digital diabaikan, potensi kebocoran data identitas dan akses ilegal makin tinggi.
Langkah konkret: Evaluasi infrastruktur identitas saat ini, pertimbangkan migrasi ke sistem biometrik yang terpercaya, dan integrasikan dengan sistem otorisasi fisik serta digital perusahaan.
Ancaman siber di Indonesia tak bisa dianggap enteng. Laporan Kompas menyebut bahwa sepanjang 2024, tercatat sekitar 2,5 miliar serangan siber di tanah air, atau rata-rata 158 serangan per detik. Kompas Money Fakta ini mendorong banyak perusahaan teknologi untuk berkolaborasi — misalnya melalui kemitraan antara perusahaan lokal dan penyedia solusi global.
Kerja sama semacam ini memperkuat pertahanan karena memadukan keahlian lokal dengan teknologi canggih. Sebaliknya, jika perusahaan memilih menghadapi ancaman sendiri tanpa dukungan profesional, maka risiko kegagalan pertahanan sangat tinggi.
Apa yang bisa dilakukan: Pertimbangkan kolaborasi dengan vendor keamanan tepercaya, adopsi pendekatan keamanan berbasis cloud, dan bangun ekosistem pertahanan yang terintegrasi — bukan silo terpisah.
Ketika perusahaan besar mulai menerapkan tren keamanan modern — seperti integrasi sistem jasa security berbasis teknologi, penggunaan identitas digital, dan strategi Zero Trust — dampaknya tidak sekadar teoretis. Mereka mampu mendeteksi serangan lebih cepat, merespons dengan lebih efektif, dan menahan kerusakan lebih kecil jika terjadi insiden.
Namun, jika tidak mengambil langkah-langkah tersebut, risiko nyata menanti: kebocoran data massal, tuntutan tebusan (ransomware), gangguan operasional, hingga kerusakan reputasi yang sulit dipulihkan. Perusahaan bisa kehilangan kepercayaan dari mitra, klien, dan publik — dan biaya pemulihan bisa jauh lebih tinggi daripada investasi pencegahan awal.
Untuk menghadapi tren keamanan modern dengan efektif, perusahaan besar disarankan untuk:
Melakukan penilaian risiko (risk assessment) secara menyeluruh terhadap sistem fisik dan digital.
Mengadopsi MFA dan Zero Trust, terutama di titik akses kritis.
Mengimplementasikan identitas digital berbasis biometrik untuk akses karyawan.
Membuat kebijakan backup dan segmentasi jaringan guna mencegah dampak ransomware.
Membangun kolaborasi dengan penyedia jasa keamanan profesional untuk solusi jangka panjang.
Dengan langkah-langkah tersebut, perusahaan tidak hanya memperkuat pertahanan mereka, tetapi juga menunjukkan komitmen nyata terhadap keamanan bagi pemangku kepentingan internal dan eksternal.
Tidak bisa dipungkiri bahwa menunda adopsi tren keamanan modern sama dengan mempertaruhkan masa depan perusahaan — mulai dari data penting hingga keselamatan fisik. Risiko nyata seperti serangan siber, ransomware, dan kebocoran identitas menghantui setiap organisasi yang belum beradaptasi.
Mengingat ancaman yang semakin kompleks, sekaranglah saatnya bagi perusahaan besar untuk mempertimbangkan penggunaan jasa keamanan profesional, baik fisik maupun digital. City Guard, misalnya, bisa menjadi mitra strategis dalam membangun sistem keamanan yang andal, terintegrasi, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Jangan tunggu sampai insiden besar terjadi — bertindak sekarang berarti melindungi aset terpenting: orang, data, dan reputasi.
Langkah Penting untuk Cegah Insiden di Lingkungan SekolahPada beberapa tahun terakhir, insiden di sekolah semakin sering mencuat ke permukaan. Meskipun banyak orang ingin percaya bahwa sekolah adalah tempat paling aman bagi anak, kenyataannya justru sebaliknya. Selain itu, berbagai pemberitaan tentang tindakan kekerasan, kelalaian pengawasan, hingga ancaman eksternal menunjukkan bahwa risiko tersebut semakin nyata. Oleh karena itu, memahami langkah pencegahannya adalah kunci untuk […]
Kenapa Pabrik Butuh Sistem Keamanan yang Ketatpabrik butuh keamanan seketat mungkin — karena sekali keamanan itu diabaikan, kerugian bisa sangat besar, baik materiil maupun nyawa manusia. Saat sebuah gedung industri berubah menjadi zona rawan — kelengkapan keamanan kurang, pengawasan minim, prosedur tak dijalankan — maka Anda tidak hanya mempertaruhkan mesin dan bahan baku, tetapi juga keselamatan pekerja serta kelangsungan operasional. Oleh […]
Langkah Penting untuk Mencegah Aksi Kejahatan di Bank“Mencegah kejahatan di bank bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.” Kalimat itu menjadi relevan ketika berbagai insiden kriminal terus menghiasi berita nasional. Tanpa menyebutkan kasus tertentu yang dapat menjadi usang, pola ancamannya tetap sama: pelaku memanfaatkan kelengahan sekecil apa pun. Oleh karena itu, pembahasan mengenai keamanan bank harus dimulai dengan kesadaran bahwa ancaman tidak hanya […]
Your email address will not be published. Required fields are marked (*)